Bagaimana seseorang dapat menderita Leptospirosis?
INFEKSI- Bakteri penyebab leptospirosis menyebar melalui urin hewan yang terinfeksi, yang mana bisa masuk ke air atau tanah, dan bertahan hidup disana untuk beberapa minggu atau bulan. Beberapa jenis hewan liar maupun peliharaan yang membawa bakteri tersebut:
- Hewan ternak
- Babi
- Kuda
- Anjing
- Hewan pengerat
- Hewan liar
Hewan yang terinfeksi akan terus mensekresikan bakteri ke lingkungan di sekitarnya secara terus menerus dalam beberapa bulan, bahkan tahun.
Manusia dapat terinfeksi melalui:
- terjadi kontak dengan urin hewan yang terinfeksi (atau cairan tubuh lain, kecuali air liur)
- terjadi kontak dengan air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi dengan urin hewan yang terinfeksi
Apa saja tanda dan gejala-gejalanya?
Pada manusia, leptospirosis dapat memunculkan berbagai macam gejala, diantaranya:
headache |
jaundice |
bintil-bintil merah |
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Panas dingin
- Nyeri otot
- Muntah
- Jaundis (kulit dan mata menguning)
- Mata memerah
- Nyeri perut
- Diare
- Bintil-bintil merah pada kulit
Jangka waktu antara terkena sumber penyakit dan mulai sakit adalah 2 hari hingga 4 minggu. Sakit biasanya datang tiba-tiba dengan demam dan gejala-gejala lain. Leptospirosis mengalami 2 fase:
- Setelah fase pertama (dengan demam, panas dingin, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare), pasien akan sembuh untuk sementara waktu, tetapi akan menjadi sakit lagi.
- Jika fase kedua terjadi, ini lebih parah; pasien akan mengalami gagal ginjal atau gagal hati atau meningitis. Fase ini jug disebut dengan Weil's disease.
Pengobatan
Leptospirosis diobati dengan antibiotik, seperti doxycycline atau penicillin. Yang harus diberikan pada awal perjalanan penyakit ini.
Antibiotik intravena mungkin diperlukan untuk orang dengan gejala lebih parah. Orang dengan gejala-gejala leptospirosis harus segera menghubungi penyedia layanan kesehatan.
Siapa saja yang berisiko?
Leptospirosis terjadi di seluruh dunia, tetappi paling sering terjadi di daerah beriklim sedang atau tropis. Ini adalah risiko perkerjaan bagi orang yang bekerja di luar rumah atau bekerja dengan binatang, seperti:
- Petani
- Pekerja tambang
- Pekerja selokan
- pekerja rumah jagal
- dokter hewan dan pengasuh hewan
- nelayan
- petani susu
- personel militer
Di samping itu, kasus Leptospirosis pada anak-anak di perkotaan mulai meningkat.
Pencegahan
Risiko mendapat Leptospirosis dapat dikurangi dengan efektif dengan cara tidak berenang atau berendam di air yang mungkin terkontaminasi dengan urin hewan, atau menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi terinfeksi
Pakaian pelindung atau sepatu harus dipakai oleh mereka yang terkena air atau tanah karena aktivitas pekerjaan atau rekreasi.
Semoga bermanfaat, salam Hoki !
sumber: Centers for Disease Control and Prevention
Tidak ada komentar:
Posting Komentar